PT. Y merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang jasa painting dan merupakan
perusahaan subkontrak dari beberapa perusahaan seperti Yamaha, Astra Otoparts, dan lainnya. PT.
Y mendapat kepercayaan untuk bagian pengecatan part dan penghalusan bagian yang masih kasar
agar aktifitas painting bisa berjalan dengan baik. Aktifitas penghalusan ini juga berguna agar saat
melakukan proses painting risiko untuk terluka karena tergores bisa diantisipasi. Tujuan dari
penelitian ini yaitu untuk menentukan bahaya dan risiko teringgi di PT. Y dengan menggunakan
metode FMEA, dan memilih alternative yang dapat digunakan untuk meminimalisir bahaya dan
risiko kecelakaan kerja di PT. Y dengan menggunakan AHP. Usulan metode dan strategi dalam
pengendalian dan pengurangan dampak potesi kecelakaan kerja telah banyak dilakukan oleh para
ahli sebelumnya, salah satunya yaitu metode FMEA (Failure Mode and Error Analysis). FMEA (
Failure Mode and Error Analysis) yaitu suatu metode yang berfungsi untuk mengetahui dan
mencegah kegagalan atau failure mode sebanyak yang mungkin terjadi dalam suatu pekerjaan
dengan menggunakan skala prioritas. Output yang dikeluarkan dari metode FMEA ini yaitu RPN
(Risk Priority Number) dimana hasil prioritas risiko. Dari hasil pengkajian yang dilakukan,
didapatkan hasil nilai RPN tertinggi yaitu 150 dengan faktor gangguan pada telinga, lalu untuk
mengurangi bahaya dan risiko kecelakaan kerja dilakukan pengolahan data menggunakan aplikasi
expert choice untuk mengolah data AHP (Analythical Hierachy Process) yang diperlukan. untuk
mengolah data AHP telah disediakan beberapa alternatif untuk mengurangi tingkat kecelakaan
kerja. Alternatif yang digunakan untuk mecegah kecelakaan kerja yaitu alternatif ke 2 yaitu
pelatihan dan sosialisasi tentang pentingnya K3 pada suatu perusahan dengan nilai prioritas yaitu
0,428639.