PT. CMAI merupakan salah satu perusahaan yang menghasilkan produk dengan proses
mencetak sebuah kertas. Salah satu produk yang dihasilkan perusahaan tersebut adalah gift
box robe. Perusahaan memiliki standar proporsi cacat sebesar 1%. Departemen printing area
second process khususnya folding machine merupakan salah satu departemen yang
dilakukan penelitian serta terdapat mesin lem dengan melakukan proses melipat dan
pengeleman kertas. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk meminimalkan reject dengan
memberikan usulan perbaikan. Oleh karena itu, terdapat beberapa tools yang dipakai yaitu
Cause Failure Mode Effect (CFME) untuk mengetahui akar permasalahan pada gift box robe
jenis defect over glue dan sobek. Kemudian, untuk mengetahui faktor kegagalan paling
beresiko akan mempengaruhi kualitas produk gift box robe menggunakan metode FMEA
(Failure Mode Effect Analysis). Metode tersebut digunakan untuk menganalisis faktor paling
beresiko berdasarkan nilai RPN dari yang tertinggi sampai terendah serta diberikan usulan
perbaikan sebagai tindakan pencegahan yang dapat mengurangi permasalahan cacat pada
produk menggunakan 5W1H. Berdasarkan jenis defect over glue yaitu operator mesin belum
mengikuti SOP dengan baik sebesar 392, material lembab sebesar 392 dan tidak melakukan
pembersihan pada kertas sebesar 294 adapun usulan perbaikannya dengan melakukan
briefing sebelum kerja, melakukan pemeriksaan secara ketat, dan dengan menerapkan
kebiasaan untuk membersihkan bahan baku. Sedangkan jenis defect sobek yaitu servo error
sebesar 448, mobilitas operator tinggi sebesar 392, material dari banyak supplier sebesar
392, overstock persediaan sebesar 343 adapun usulan perbaikannya adalah dengan
melakukan maintenance atau mengganti apabila sudah tidak layak, menambahkan karyawan
untuk melakukan penekukan bahan, melakukan pemilihan supplier yang dapat memenuhi
spesifikasi, dan mengatur suhu di gudang penyimpanan.