Banyak wilayah pedesaan di Indonesia yang mayoritas penduduknya berpenghasilan
dengan memanfaatkan sumber daya alam, diantaranya dengan bertani dan berternak. Bagi
penduduk yang berternak sebagian besar masih menggunakan metode alami, seperti
berternak ayam , induk ayam harus mengerami telur hingga menetas dan dipelihara induk
ayam selama 2 sampai 3 bulan, dengan kebutuhan pangan yang terus meningkat
diantaranya kebutuhan protein yang dihasilkan dari telur ayam. Untuk memenuhi
kebutuhan tersebut para peternak belum mampu menutupi kekurangan kebutuhan saat ini.
Pada skala rumahan produksi ayam konsumsi masih menggunakan metode alami yang
memakan waktu cukup lama. Induk ayam dapat menghasilkan telur sehingga dibutuhkan
alat Inkubator penetas Telur agar induk ayam tidak perlu mengerami telur dan dapat
memproduksi telur selanjutnya dengan waktu yang lebih singkat. Penelitian ini bertujuan
untuk merancang mesin penetas telur otomatis yang mempunyai tingkat keberhasilan
penetasan atau daya tetas yang tinggi. Penelitian ini terdiri dari 3 subsistem utama, yaitu
kontrol suhu, kontrol kelembapan dan kontrol pemutaran telur. Sistem kontrol kelembapan
mengunakan kontrol ON-OFF untuk mengontrol kerja kipas dan humidifier sehingga
kelembapan dapat diatur sesuai yang dibutuhkan selama proses penetasan.[1]
Kata kunci : Mesin Penetas Telur, Kontrol Suhu, Kontrol Kelembapan