Guna menjaga penditribusian minyak mentah di dermaga terminal tanker I PT. XY
diperlukan sistem perawatan atau perawatan yang baik dan tepat, guna meningkatkan
efisiensi peralatan dan menghindari risiko kerugian yang besar akibat kerusakan. Salah satu
material yang digunakan sebagai material utama terminal tanker I adalah pipa penyangga
yang terletak di dasar laut dan digunakan untuk transportasi minyak. Dengan menggunakan
metode Risk Based Maintenance dalam pemilihan komponen terpilih yang signifikan
terhadap kerusakan atau mengalami korosi pada pipa penyangga. Ada komponen Main
Wharf dan komponen Trestle, yang termasuk dalam kategori Medium Risk atau risiko tingkat
kerusakan pipa penyangga yang medium dengan maksimal interval waktu inspeksi setiap 6
tahun sekali untuk melakukan perbaikan pada pipa penyangga, lalu pada komponen Mooring
Dolphin 1, Mooring Dolphin 2, Mooring Dolphin 3 yang termasuk dalam kategori Low Risk
atau risiko tingkat kerusakan pipa penyangga yang rendah dengan maksimal interval waktu
inspeksi setiap 8 tahun untuk melakukan perbaikan pada pipa penyangga, dan pada
komponen mooring dolphin 4 yang termasuk dalam kategori low risk atau risiko tingkat
kerusakan pipa penyangga yang rendah dengan maksimal interval waktu inspeksi setiap 10
tahun sekali untuk melakukan perbaikan. Dapat disimpulkan bahwa korelasi ketebalan
minimum pipa penyangga Dermaga I dipengaruhi dari hasil rating rangking risiko yang
dimana memiliki model statistik yaitu dengan model polynomial dengan nilai, rating =
0,181ta2
- 4,7497ta + 33,564, yang dimana y adalah rating pada rangking risiko, dan x adalah
ta atau yang disebut dengan ketebalan minimum. hasil Koefisien Determinan (R
2
) nya

sebesar 0,6074 dan Koefisien Korelasinya (R) sebesar 0,7793.