Perkembangan industri di era modern yang semakin ketat mengharuskan perusahaan untuk
dapat melakukan kegiatan operasi dan produksi secara optimal, namun hal tersebut dapat
terhambat disebabkan oleh adanya berbagai faktor seperti kecelakaan kerja yang terjadi pada
saat melakukan kegiatan produksi. Sehingga diperlukan penerapan sistem manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sebagai upaya dalam meminimalisir risiko
kecelakaan kerja yang dapat terjadi. PT. X adalah perusahaan yang bergerak pada bidang
manufaktur logam yang mengerjakan pembuatan berbagai macam komponen sebagai contoh
cetakan atap rumah dan sumbu roda alat berat. Jumlah unit yang diproduksi setiap bulannya
bergantung pada pesanan customer. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui potensi risiko
kecelakaan kerja terhadap produktivitas PT. X serta memberikan usulan pengendalian risiko
menggunakan metode Hazard Identification Risk Assessment Risk Control (HIRARC). Hasil
penelitian menunjukkan bahwa kecelakaan kerja berpengaruh 88,24% terhadap
produktivitas yang ditandai dengan penurunan produktivitas seiring dengan kenaikan jumlah
kasus kecelakaan kerja. Usulan perbaikan secara garis besar guna meminimalisir dampak
kecelakaan yang mungkin dapat terjadi yakni penggunaan alat pelindung diri (APD) yang
menenuhi standar pada setiap aktivitas produksi yang dilakukan.