Hiperlipidemia merupakan kondisi dimana terjadinya peningkatan
satu atau lebih dari kolesterol, ester kolesterol, fosfolipid atau trigliserida. Pasien
hiperlipidemia termasuk pasien yang memerlukan terapi jangka panjang, dimana
biasanya berkorelasi dengan tingkat kepatuhan yang rendah dalam menggunakan
obat. Pasien ini perlu mendapat perhatian khusus oleh apoteker sesuai dengan
standar pelayanan farmasi yang sudah ada. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh edukasi oleh apoteker terhadap kepatuhan dan kadar lipid
darah pasien. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi
eksperimental non ekuivalen kontrol group yang bersifat prospektif. Penelitian
dilakukan pada pasien hiperlipidemia rawat jalan di rumah sakit Pelabuhan
Jakarta. Jumlah sampel ditentukan dengan menggunakan tabel Krejcie dan
Morgan yang menghasilkan 44 responden/pasien pada kelompok kontrol dan
intervensi. Kepatuhan diukur dengan kuesioner MMAS. Terhadap kelompok
kontrol dan intervensi diberikan leaflet yang berisi informasi obat. Khusus
kelompok intervensi, apoteker memberikan edukasi verbal yang menjelaskan isi
leaflet dan memberikan keempatan pasien untuk bertanya. Data perubahan
pengetahuan, kepatuhan dan kolesterol dianilisis secara statistik dengan
menggunakan SPSS versi 22. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat
perbedaan bermakna pada karakteristik pasien dalam hal jenis kelamin, usia,
pendidikan dan tanggungan (p0,05).
Terjadi peningkatan pengetahuan pasien untuk enam parameter pengetahuan
(nama obat, kegunaan obat, dosis obat, frekuensi pemakaian, waktu pemakaian
dan efek samping obat) pada periode ketiga pengukuran