Angka kejadian efek samping obat (ESO) di RSCM dari Januari-Juli tahun 2024
adalah 588 kasus. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengetahuan, sikap,
dan perilaku tenaga kesehatan terhadap pelaporan ESO di RSCM. Penelitian
dilakukan secara cross sectional menggunakan kuesioner pada tenaga kesehatan
sebanyak 364 orang. Hasil penelitian menunjukkan tenaga kesehatan mayoritas
berjenis kelamin perempuan (62,1%), masa kerja 0-5 tahun (42,9%) dan tidak
pernah mendapatkan pelatihan pelaporan ESO sebanyak (52,7%). Tingkat
pengetahuan (90,93%) dan praktik tenaga kesehatan baik (91,7%) serta
menunjukkan sikap yang positif (100%). Kolaborasi antar tenaga kesehatan dan
ajakan dari rekan sejawat untuk melaporkan ESO (69,2%) merupakan motivasi
dan tidak yakin bahwa ESO yang terjadi disebabkan oleh obat merupakan
hambatan membuat pelaporan (61,8%). Hasil uji hubungan dua variabel dengan
uji tabel kontingensi antara karakteristik terhadap praktik pelaporan MESO tidak
memiliki hubungan dengan nilai p (> 0,05), sedangkan uji spearman antara
pengetahuan dan sikap terhadap praktik pelaporan MESO memiliki hubungan
yang lemah dengan koefisien korelasi 0,118 dan 0,279 serta nilai p (< 0,05).
Kesimpulannya adalah tingkat pengetahuan dan praktik tenaga kesehatan baik,
serta menunjukkan sikap yang positif. Kolaborasi antar tenaga kesehatan dan
ajakan dari rekan sejawat untuk melaporkan ESO merupakan motivasi, dan tidak
yakin ESO yang terjadi disebabkan oleh obat menjadi hambatannya. Terdapat
hubungan yang lemah antara pengetahuan dan sikap terhadap praktik pelaporan
MESO.