e-Health Literacy adalah kemampuan untuk mencari informasi kesehatan melalui
internet dan menggunakan pengetahuan ini untuk menyelesaikan masalah
mengenai kesehatan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara eHealth
Literacy
dengan
pengetahuan,
sikap,
dan
perilaku
dalam
penggunaan
obat

tradisional.

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan
Cross Sectional. Penelitian ini dilakukan di Jakarta Selatan menggunakan kuesioner
melalui Google form, dan sampel yang digunakan sebanyak 427 responden.
Pengolahan data dan analisis data akan dilakukan dengan SPSS versi 25. Sebagian
besar usia responden 18-25 tahun (52,9%), jenis kelamin laki-laki (50,6%). Tingkat
pendidikan terakhir Strata-I/Diploma IV (55,5%), mayoritas Pelajar/Mahasiswa/i
(38,4%), menggunakan mesin pencari (Google, Yahoo, Opera) (36,7%) sebagai
sumber informasi, mayoritas masyarakat mempercayai tenaga kesehatan (48,5%)
dalam memberikan informasi, pencarian informasi penggunaan obat tradisional
berasal dari dorongan diri sendiri (44,1%), perangkat digital yang sering digunakan
Handphone (65%), frekuensi penggunaan internet untuk mencari informasi adalah
1-2 kali seminggu (39,6%), rata-rata durasi untuk penggunaan internet dalam
pencarian informasi adalah ≤ 4 jam (87,6%). Mayoritas masyarakat memiliki
tingkat e-Health Literacy kategori baik (84,6%), mayoritas masyarakat memiliki
tingkat pengetahuan kategori baik (85,5%), mayoritas masyarakat memiliki tingkat
sikap kategori baik (60,4%), mayoritas masyarakat memiliki tingkat perilaku
kategori cukup baik (48%). Hubungan e-Health Literacy dengan pengetahuan (sig
= 0,000, koefisien korelasi = 0,366) yang berarti positif dan memiliki hubungan
yang rendah, hubungan e-Health Literacy dengan sikap (sig = 0,000 , koefisien
korelasi = 0,501) yang berarti positif dan memiliki hubungan yang cukup, hubungan
e-Health Literacy dengan perilaku (sig = 0,000, koefisien korelasi = 0,482) yang
berarti positif dan memiliki hubungan yang cukup.
e-Health Literacy adalah kemampuan untuk mencari informasi kesehatan melalui
internet dan menggunakan pengetahuan ini untuk menyelesaikan masalah
mengenai kesehatan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara eHealth
Literacy
dengan
pengetahuan,
sikap,
dan
perilaku
dalam
penggunaan
obat

tradisional.

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan
Cross Sectional. Penelitian ini dilakukan di Jakarta Selatan menggunakan kuesioner
melalui Google form, dan sampel yang digunakan sebanyak 427 responden.
Pengolahan data dan analisis data akan dilakukan dengan SPSS versi 25. Sebagian
besar usia responden 18-25 tahun (52,9%), jenis kelamin laki-laki (50,6%). Tingkat
pendidikan terakhir Strata-I/Diploma IV (55,5%), mayoritas Pelajar/Mahasiswa/i
(38,4%), menggunakan mesin pencari (Google, Yahoo, Opera) (36,7%) sebagai
sumber informasi, mayoritas masyarakat mempercayai tenaga kesehatan (48,5%)
dalam memberikan informasi, pencarian informasi penggunaan obat tradisional
berasal dari dorongan diri sendiri (44,1%), perangkat digital yang sering digunakan
Handphone (65%), frekuensi penggunaan internet untuk mencari informasi adalah
1-2 kali seminggu (39,6%), rata-rata durasi untuk penggunaan internet dalam
pencarian informasi adalah ≤ 4 jam (87,6%). Mayoritas masyarakat memiliki
tingkat e-Health Literacy kategori baik (84,6%), mayoritas masyarakat memiliki
tingkat pengetahuan kategori baik (85,5%), mayoritas masyarakat memiliki tingkat
sikap kategori baik (60,4%), mayoritas masyarakat memiliki tingkat perilaku
kategori cukup baik (48%). Hubungan e-Health Literacy dengan pengetahuan (sig
= 0,000, koefisien korelasi = 0,366) yang berarti positif dan memiliki hubungan
yang rendah, hubungan e-Health Literacy dengan sikap (sig = 0,000 , koefisien
korelasi = 0,501) yang berarti positif dan memiliki hubungan yang cukup, hubungan
e-Health Literacy dengan perilaku (sig = 0,000, koefisien korelasi = 0,482) yang
berarti positif dan memiliki hubungan yang cukup.