Kebutuhan implan jenis straight plate semakin meningkat, namun tidak di iringi
dengan ketersediaan implan yang memadai karena harus mengimpor dari Unites States (US).
Hal ini merupakan salah satu penyebab harga implan di Indonesia menjadi mahal. Selain itu,
penyebab lain adalah proses pembuatan implan jenis straight plate masih menggunakan 2
jenis proses permesinan, yaitu Wire-electrical discharge machining (WEDM) dan Micro
milling. Proses ini kurang efektif karena menggunakan 2 mesin, sehingga perlu dilakukan
efisiensi proses dalam pembuatan implan rahang jenis straight plate. Salah satu cara untuk
mengefesiensikan proses pembuatan implan rahang adalah dengan menggunakan satu jenis
mesin yaitu EDM jenis die-sinking.
Tujuan dari penelitian ini adalah mencari parameter pulse on time yang tepat dalam
pembuatan implan rahang straight plate. Serta menyelidiki pengaruh pulse on time terhadap
MRR, EWR, dan akurasi dimensi pada implan rahang hasil dari proses die-sinking EDM.
Proses die-sinking EDM menggunakan material CPTI-grade 1 memiliki tebal 0,4mm
dengan material elektroda yang digunakan dari tembaga. Penggunaan pulse on time 24, 26,
dan 30μs sebagai parameter proses untuk pembuatan implan rahang jenis straight plate.
Hipotesis hasil penelitian berdasarkan tinjauan pustaka menunjukan bahwa
perubahan parameter pada proses EDM memiliki efek pada benda kerja dimana kenaikan
nilai MRR diiringi dengan penurunan pada pulse on time. Seiring dengan penurunan pulse
on time menghasilkan percikan bunga api yang kuat sehingga terjadi peleburan pada material
kerja. Hal ini juga terjadi pada nilai EWR yang semakin meningkat seiring dengan
penurunan pulse on time karena adanya percikan yang besar menyebabkan peleburan pada
elektroda akibatnya berat pada elektroda berkurang. Penurunan pulse on time juga
berpengaruh pada akurasi dimensi dimana semakin tinggi pulse on time maka akurasinya
semakin rendah karena adanya penurunan laju pemotongan.