Minyak jintan hitam (Nigella sativa L.) mengandung thymoquinon yang
memiliki sifat antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk membuat sediaan
nanoemulgel minyak jintan hitam dan menguji mutu fisik, kimia, dan cycling
test, serta aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococus aureus ATCC
25293. Minyak jintan hitam dibuat menjadi nanoemulsi dengan variasi
konsentrasi tween 80. Nanoemulsi dievaluasi bentuk morfologinya, tipe
nanoemulsi, ukuran partikel, indeks polidispersitas, dan zeta potensial.
Nanoemulgel diuji parameter mutu secara fisika kimia dan cycling test meliputi
uji organoleptik, homogenitas, viskositas dan sifat alir, daya sebar, sentrifugasi,
dan pH. Uji aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi cakram. Hasil
evaluasi nanoemulsi FI-FIII berbentuk bulat sferis, M/A, ukuran partikel sebesar
125,25 – 186,13 nm, indeks polidispersitas sebesar 0,159 – 0,738 nm, zeta
potensial sebesar (-22,10) – (-37,75) mV, dan pH sebesar 5,52 ± 0,02. Hasil
aktivitas antibakteri minyak jintan hitam memiliki daya hambat sebesar 10,58 –
14,61 mm. Hasil evaluasi nanoemulgel yang diuji selama 6 siklus sediaan
diperoleh stabil. Pada kecepatan 2,5 RPM diperoleh viskositas 8.800 – 11.266,67
cP, sifat alir plastis, daya sebar 5,10 – 6,68 cm, pH 5,71 – 5,85, dan tidak
mengalami pemisahan. Aktivitas antibakteri nanoemulgel menunjukkan daya
hambat sebesar 14,29 – 16,12 mm. Dapat disimpulkan bahwa sediaan
nanoemulgel minyak jintan hitam stabil, namun berbau tengik pada siklus 6 dan
memiliki aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus ATCC 25293
dengan kategori kuat.