Penyakit yang melibatkan proses inflamasi memiliki prevalensi yang cukup
tinggi di Indonesia seperti penyakit asma, infeksi saluran pernafasan akut
(ISPA), pneumonia dan penyakit sendi. Senyawa dalam propolis Tetragonula
sapiens diprediksi memiliki aktivitas antiinflamasi, namun belum diketahui
mengenai senyawa spesifik yang terlibat dalam penghambatan mediator
inflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi senyawa
bioaktif yang terkandung dalam propolis Tetragonula sapiens dalam
menghambat COX-2 dan PLA2. Metode penelitian molecular docking
menggunakan aplikasi Molegro Virtual Docker, Chemdraw, BIOVIA
Discovery Studio, YASARA Dynamics dan beberapa webserver seperti
pubchem, Protein Data Bank dan pkCSM. Protein dengan kode 5IKR, 5F1A,
4UDC dan 6NWK didapat melalui Protein Data Bank (PDB). Hasil docking
didapatkan enam senyawa yang memiliki nilai rerank score lebih baik dari
native ligand dan senyawa pembandingnya diantaranya yaitu a-tocopherol
succinate (-94.03 kkal/mol), 2’,3’-Dihydro-3’-hydropapuanic acid (-90.45
kkal/mol), (1’S)-2-Cis,4-transabscisic acid (-88.68 kkal/mol) dan Papuanic
acid (-89.15 kkal/mol), Sulabiroins A (-93.61 kkal/mol) dan Broussoflavonol
F (-107.88 kkal/mol). Residu asam amino yang berperan penting dalam
interaksi dengan COX-2 yaitu Ser530, Tyr 355, Arg120, Val116, Val349,
Val523, Leu352, Leu531 dan Ala527 sedangkan yang berinteraksi dengan
PLA2 yaitu Gln39, Gln111, Asn 33, Thr208, Met73, Met115, Met70, Trp69,
Leu201 dan Phe204. Hasil molecular dynamics menunjukkan enam senyawa
tersebut memiliki nilai yang stabil selama 5 ns berdasarkan nilai RMSD,
RMSF, binding energy; dan berpotensi sebagai inhibitor COX-2 dan PLA2.