Buah naga merah banyak mengadung senyawa antosianin, yang ditandai
dengan kulit dan daging buah yang berwarna merah. Pemanfaatan kulit buah
naga merah dapat menjadikan salah satu pilihan zat pewarna dalam sediaan
kosmetik. Tujuan penelitian ini membuat sediaan perona pipi dengan
menggunakan ekstrak kulit buah naga sebagai pewarna yang sudah
memenuhi standar parameter mutu ekstrak dan memiliki aktivitas
antioksidan. Pada penelitian ini ekstrak diperoleh dengan maserasi kinetik
dengan etanol 70%. Uji aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH.
Formulasi sediaan perona pipi menggunakan 3 variasi konsentrasi yaitu FI
100xIC50 , FII 200xIC50, FIII 300xIC50. Hasil dari uji fitokimia dari ekstrak
dan serbuk kulit buah naga merah mengandung metabolit sekunder berupa
Flavonoid, Saponin, Steroid dan Triterpenoid. Hasil dari uji parameter mutu
ekstrak yaitu Kadar sari larut air :50,77%, Kadar sari larut etanol: 47,58%.
Kadar Abu Total: 5,38%, Kadar Abu Tidak Larut Etanol: 0,34%, Kadar Abu
Larut Dalam Air: 4,09%. Susut Pengeringan 3,16% dan Kadar Air (metode
Karl Fischer): 9,3%, Cemaran Logam Pb:0,363, Cemaran Logam Cd tidak
terdekteksi. Cemaran Mikroba ALT: 0,262 x 10
3
kolonigg dan AKK
0,1368 × 10
3
kolonigg. Berdasarkan hasil pengujian, nilai IC50 ekstrak
kental etanol 70% kulit buah naga merah yaitu 36,41 bpj dan nilai IC50 dari
vitamin C sebesar 4,50 bpj. Pada F1 84,86 bpj, F2 83,73 bpj, dan F3 82,61
bpj. Hasil uji evaluasi sediaan perona pipi FI, FII, dan FIII berwarna merah
muda, memiliki tekstur halus dan beraroma mawar. Hasil uji pH ketiga
formula stabil (pH 4,5-6,5) dan Homogen. Berdasarkan hasil pengujian
dapat disimpulkan ekstrak kulit buah naga merah memenuhi parameter
mutu ekstrak, memiliki nilai IC50 yang kuat dan dapat diformulasikan
menjadi sediaan perona pipi.