Komponen dari pengelolaan obat di puskesmas, menekankan pentingnya penyimpanan dan penataan obat yang efektif sebagai langkah pengelolaan obat. Gudang farmasi bertanggung jawab untuk mengelola obat dalam upaya menjaga penyimpanan obat serta menjaga persediaan obat agar tidak rusak dan kedaluwarsa. Perlunya penyimpanan obat yang sistematis, termasuk penggunaan label peringatan dan kategorisasi obat yang tepat untuk mencegah kesalahan dan memastikan keamanan dengan penerapan sistem rak yang terorganisir. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi sistem penyimpanan obat di Gudang Farmasi Puskesmas Ciracas agar sesuai dengan standar mutu yang di atur dalam Permenkes No 74 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas. Dengan mengamati proses penyimpanan, penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran terkait efektivitas tata kelola obat. Penelitian ini termasuk penelitian non-eksperimental yaitu berupa penelitian deskriptif yang dilakukan secara observasi terkait penyimpanan sediaan farmasi melalui pengamatan berdasarkan Permenkes Nomor 74 Tahun 2016 dengan menggunakan parameter Dirjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan. Hasil penelitian Gambaran penyimpanan obat digudang obat farmasi Puskesmas Ciracas secara garis besar telah sesuai dengan Permenkes Nomor 74 Tahun 2016 walaupun ada beberapa poin yang perlu dikembangkan agar puskesmas dapat secara signifikan meningkatkan kualitas layanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat dan mengarah pada hasil kesehatan yang lebih baik dan peningkatan aksesibilitas terhadap penyimpanan obat.