Pemanas udara tenaga surya merupakan teknologi berkelanjutan bertujuan untuk
menyediakan udara panas dengan mengubah energi matahari menjadi energi panas
yang memiliki beragam aplikasi termal suhu rendah karena dapat digunakan untuk
pengeringan dan proses pemanasan ruangan. Penyimpanan energi termal dapat
dimanfaatkan menjadi proses termal sensibel, seperti pendinginan dan pemanasan,
dan proses termal laten (misalnya, peleburan/pembekuan dan
penguapan/kondensasi), atau penyerapan panas melalui interaksi antara sorben dan
pertukaran. Penelitian ini ditujukan untuk menilai performa unit tempat
penyimpanan energi termal sebagai pemanas udara berdasarkan material
penyimpanan panas laten berupa asam palmitat, asam palmitat yang ditambahkan
dengan LDPE, dan asam palmitat yang ditambahkan LLDPE dan terkait pengaruh
dari penggunaan sirip dengan variasi diameter sirip 55,25 mm, 63,75 mm, dan 72,25
mm serta variasi jarak antar sirip 10,625 mm, 21,25 mm, 31,875 mm, dan 42,5 mm.
Material penyimpanan panas laten memiliki nilai rerata perubahan suhu dalam
satuan detik dengan asam palmitat sebesar 1,370 °C/s, asam palmitat dengan LDPE
sebesar 2,109 °C/s, dan asam palmitat dengan LLDPE sebesar 2,060 °C/s. Pengaruh
penggunaan sirip dengan diameter 55,25 mm dan jarak sirip 10,625 mm mengalami
peningkatan menjadi 1,651 °C/s, 4,039 °C/s, dan 3,895 °C/s, sedangkan pada sirip
dengan diameter 72,25 mm dan jarak sirip 42,5 mm mengalami peningkatan
menjadi 1,551 °C/s, 2,381 °C/s, dan 3,887 °C/s. Hasil eksperimen ini menunjukkan
pengaruh dari jenis material yang digunakan serta peningkatan performa dengan
penggunaan sirip.