Poliherbal dengan komposisi ketumbar (Coriandrum sativum), temulawak (Curcuma
xanthorrhiza), akar manis (Licorice), dan ikan gabus (Channa striata) merupakan
poliherbal yang dapat digunakan sebagai penambah berat badan. Penelitian bertujuan
untuk mengetahui efektivitas dan dosis poliherbal dalam meningkatkan berat badan
dan nilai FCR (Feed Conversion Ratio). Penelitian bersifat eksperimental dengan
menggunakan mencit jantan galur DDY yang terbagi menjadi 7 kelompok. Dari 7
kelompok tersebut, empat kelompok merupakan kombinasi poliherbal yang berbeda
tingkatan, dengan kombinasi poliherbal dosis 50; 100; 200; 400 mg/kg BB. Tiga
kelompok lainnya terdiri dari: kelompok kontrol positif 1, kelompok kontrol positif 2,
dan kelompok normal. Setiap kelompok diberikan pakan peroral selama 10 hari.
Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh pemberian poliherbal terhadap berat
badan. Pada kelompok poliherbal dan kelompok kontrol positif menunjukkan adanya
peningkatan berat badan, selisih penimbangan berat badan mencit pada 4 kelompok
poliherbal secara berturut-turut adalah 5,15 gram, 4,40 gram, 3,81 gram, 3,70 gram,
dan 3 kelompok kontrol positif secara berturut-turut adalah 3,05 gram, 5,96 gram,
3,64 gram. Hasil nilai FCR (Feed Conversion Ratio) selama 10 hari pada 7 kelompok
secara berturut-turut adalah 13,35 gram, 15,15 gram, 22,08 gram, 21,10 gram, 26,06
gram, 13,34 gram, 24,50 gram. Berdasarkan hasil uji ANOVA menunjukkan bahwa
terdapat perbedaan signifikan dalam pengukuran peningkatan berat badan di antara
kelompok yang berbeda (sibutramine, kurkumin, normal, dan kelompok uji). Tingkat
signifikansi yang sangat rendah (