Momentum langka pameran “Benda Seni Koleksi Istana Kepresidenan Pertama 2016-2018” telah memberikan suguhan inspiratif pada masyarakat Indonesia. Meskipun hanya sebagian kecil karya maestro yang dipamerkan namun media telah mengulas kesuksesannya. Setiap tahun kegiatan pameran, tercatat lebih dari 36.000 pengunjung. Angka itu belum mampu mencakup seluruh masyarakat, terutama yang tinggal di luar kota Jakarta. Pesan Jokowi untuk “membangun imajinasi yang indah tentang bangsa Indonesia melalui koleksi benda seni“ masih jauh dari harapan. Upaya memperhalus budi bahasa melalui apresiasi karya seni yang bermutu ini perlu menjadi pemikiran serius, terutama di tengah berbagai isue sosial-politik di tanah air. Merujuki riset sebelumnya, terpetakan 8 (delapan) kategori antara lain, (a) Karya Seni Bangunan/Arsitektur ke-enam Istana Kepresidenan RI, (b) Karya Patung sebagai landmark di Ibukota Negara Jakarta, (c) Monumen Tugu Nasional sebagai “Rumah” bagi Sang Saka Merah Putih, (d) Koleksi Karya Seni Lukis, (e) Koleksi Karya Seni Keramik, (f) Karya Seni Pahat/Patung, (g) Koleksi Mode Busana, (h) Koleksi Serial Pidato Kenegaraan terkait benda seni. Keragaman koleksi istana yang mencapai hingga 15.000 item. Idealnya, koleksi itu ditempatkan di satu wadah arsitektur yang berlokasi strategis, namun perwujudan yang ideal tersebut bukan hal yang mudah ditempuh saat ini. Karena tersimpan di dalam Istana Kepresidenan, publik sulit mengapresiasinya karena terkendala oleh aturan protokoler. Situasi di atas menginspirasi lahirnya sebuah penelitian multidisiplin untuk mencari solusi kreatif berbasis ilmu arsitektur dan aplikasi digital menjadi sebuah video yang dapat disaksikan di jagad maya/ cyberspace yang sering kali dinamai sebagai film animasi “museum virtual‟ untuk mempermudah publik muda mengakses melalui gawai demi mengapresiasi koleksi tanpa dibatasi ruang dan waktu akan mempercepat harapan “membangun imajinasi yang indah tentang Indonesia” terwujud. Berdasar data penelitian sebelumnya yang bersandar pada metode Grounded Teory akan dipadukan kaidah arsitektural sebagai wujud 3D arsitektur yang bersinergi dengan gawai, diusulkan penelitian “Rancangan Museum Virtual “Lukisan Koleksi Presiden Soekarno”. Luarannya antara lain; (a) berupa video model dari sebuah bangunan museum imajiner yang berisi karya-karya lukisan koleksi maestro yang dikoleksi oleh Presiden Soekarno; (b) publikasi journal internasional pada jurnal terindeks scopus, (c) Pencatatan/ sertifikat Kekayaan Intelektual Hak Cipta, (d) Pengajuan Karya Desain Industri berjudul “Cangkir Dengan Seri Lukisan Karya Maestro Indonesia”, (e) Pengajuan KI- Paten Sederhana berjudul “Perluasan Peran 3D Arsitektur Imajiner di Jagad Maya”, (f) e-book dari 5 (lima) buku Koleksi Lukisan Presiden Soekarno sebagai Buku Ajar. Manfaat yang dipetik adalah mengedukasi seni budaya secara unik. Kegiatan ini diusulkan berjangka waktu 3 tahun, dengan kegiatan terintegrasi antara lain; (a) pendataan koleksi benda seni sesuai kategorisasi, (b) perancangan arsitektur museum virtual, (c) panduan arsitektur, (d) perancangan alur cerita/storyline, (e) pengisian suara/teks, f) aplikasi purwa rupa film animasi arsitektur berdasarkan gambar imaji koleksi istana. Adapun publikasi untuk mengkomunikasikannya berupa; (g) penayangan dalam youtube, (h) jurnal nasional serta internasional, (i) buku konsep perancangan, (j) poster, (e) buku ajar.