ixrnABSTRAKrn(A) CERY NOVITA LAKSMANA (2006210030)rn(B) EVALUASI POLA PERESEPAN DI PUSKESMAS KECAMATAN JAKARTA TIMUR PADA BULAN JANUARI – JUNI 2011rn(C) xiii + 77 halaman; 31 tabel ; 9 lampiran.rn(D) Kata kunci: Evaluasi, Pola Peresepan, Indikator Peresepan, Puskesmas, Kecamatan, Jakarta Timurrn(E) Pola peresepan obat merupakan gambaran tentang peresepan obat yang diberikan kepada pasien. Pola peresepan obat harus mempertimbangkan kerasionalan obat dalam penulisannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola peresepan di 10 (sepuluh) Puskesmas Kecamatan Jakarta Timur berdasarkan standar WHO sebagai acuan dan pedoman pengobatan dasar di Puskesmas Kemenkes RI 2007. Pengambilan data dilakukan secara retrospektif berdasarkan jumlah resep pada periode Januari 2011 - Juni 2011 dengan teknik sampling sistematik. Hasil evaluasi berdasarkan standar WHO: Berdasarkan racikan cara perhitungan pertama adalah 3,6, cara perhitungan kedua adalah 3,7. Obat generik 97,3%. Antibiotik 46,9%. Injeksi 0,0%. DOEN 78,6%. Hasil evaluasi menunjukkan data berdasarkan pedoman pengobatan dasar di Puskesmas 2007 yang sesuai: Berdasarkan pedoman pengobatan dasar di Puskesmas 2007 3,5%. Vitamin 1,6%. Analgesik 44,2%. Racikan 3,5%. Kortikosteroid 5,3%. Antibiotika tidak sesuai 52,1%. Kesesuaian peresepan berdasarkan diagnosis dengan pedoman pengobatan dasar di Puskesmas 2007 yang dibuat oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang sesuai: ISPA 2,2%. SOJP 0,3%. Hipertensi 5,6%. Gastritis 5,02%. Diabetes mellitus 6,1%. PKA 7,1%. Diare 0,0%. PKI 4,1%. ISPB 0,0%. Tifoid 1,0%. Evaluasi pola peresepan di Puskesmas Kecamatan Jakarta Timur terbukti belum mengikuti pedoman dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2007, masih diperlukan perbaikan pola peresepan yang sesuai dengan pedoman Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2007.rn(F) Daftar Rujukan: 25 buah (1993 – 2013)rn(G) Drs. Agus Purwanggana, M.Si., Apt dan Dr. Yusi Anggriani, M.Kes., Aptrn(H) 2013