Detail Cantuman
Karya Ilmiah Mahasiswa
Formulasi Gel Ekstrak Daun Teh Hijau (Camellia sinensis (l.) O. Kuntze) Dengan Dimetil Sulfokdida Sebagai Peningkat Penetrasi
ABSTRAKrnrnrn(A) HERI PUTERA DERMAWAN (2002210040)rnrn(B) FORMULASI GEL EKSTRAK DAUN TEH HIJAU (Camellia sinensis (L.) O.Kuntze) DENGAN DIMETIL SULFOKSIDA SEBAGAI PENINGKAT PENETRASIrnrn(C) xiv + 132 halaman; 2007; 60 tabel; 24 gambar; 17 lampiranrnrn(D) Kata kunci ; HPCM, DMSO, ekstrak teh hijau, luka dekubitus, penetrasi, difusi, membran Spangler.rnrn(E) Teh hijau (Camellia sinensis (L.) O. Kuntze) sangat kaya kandungan polifenolnya, salah satunya adalah epigalokatekin galat. Kadar 100 µg/ml epiglokatekin galat merangsang pembentukan interleukin - 1β yang berperan dalam proses penyembuhan luka dekubitus. Luka dekubitus adalah luka akibat tekanan dalam waktu yang lama pada kulit sehingga menyebabkan terjadinya eritema. Luka ini tidak menyebabkan terjadinya perusakan pada lapisan stratum korneum kulit. Salah satu cara pengobatan luka dekubitus adalah menggunakan balutan hidrokoloid seperti gel. Oleh karena itu dibuat sediaan gel untuk membantu proses penyembuhan luka tersebut. Digunakan basis gel turunan selulosa yaitu hidroksi propil selulosa medium (HPCM) dengan konsentrasi 5%, 6%, 7% sebagai bahan pembentuk gel dan etanol 96% sebagai pelarut dan dimetil sulfoksida dengan konsentrasi sebanyak 6%, 8%, 10% sebagai bahan peningkat penetrasi. Sediaan gel dibuat dengan mendispersikan hidroksi propil selulosa medium dengan etanol selama 24 jam kemudian ditambahkan bahan tambahan lainya seperti propilen glikol dan dimetil sulfoksida. Agar bahan aktif dapat masuk melalui kulit, maka obat harus menembus perintang utama kulit yaitu stratum korneum yang disimulasikan dengan membran Spangler. Penelitian ini dilakukan secara invitro menggunakan sel difusi dan membran Spangler. Peningkat penetrasi dalam sediaan ini dapat memodifikasi sifat perintang kulit (stratum korneum), sehingga menjadi lebih permeabel terhadap obat. Analisis ekstrak teh hijau yang terdifusi dilakukan secara spektrofotometri pada panjang gelombang 274 nm. Hasil menunjukkan bahwa konsentrasi optimum DMSO dalam meningkatkan penetrasi ekstrak teh hijau dalam basis gel adalah 8% dengan dilihatnya serapan yang paling tinggi yaitu 0,170 – 0,721 dibandingkan dengan konsentrasi DMSO pada konsentrasi 6% yaitu 0,1625 – 0,6125 selama 360 menit, sedangkan pada konsentrasi DMSO 10% tidak dilakukan pengukuran karena terjadi ketidakstabilan pada gel meliputi pH dan viskositas.rnrn(F) Daftar Rujukan ; 35 Buah (1978 – 2006)rnrn(G) Dra. Kartiningsih, M.Si., Apt.rn
Ketersediaan
TF 475 | TF 475 | Perpustakaan Fakultas Farmasi | T E R S E D I A |
Informasi Detil
Judul Seri |
-
|
---|---|
No. Panggil |
TF 475
|
Penerbit | FFUP: Jakarta., 2007 |
Deskripsi Fisik |
-
|
Bahasa | |
ISBN/ISSN/NPM |
-
|
Klasifikasi |
NONE
|
Tipe Isi |
-
|
Tipe Media |
-
|
---|---|
Tipe Pembawa |
-
|
Edisi |
-
|
Subyek |
-
|
Info Detil Spesifik |
-
|
Pernyataan Tanggungjawab |
-
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain