ABSTRAKrnrnrn(A) EKA WIDIASTUTI (2003210088)rnrn(B) FORMULASI GEL MASKER DARI GEL LIDAH BUAYA (Aloe vera L.) MENGGUNAKAN POLIVINIL ALKOHOL (PVA) SEBAGAI PEMBENTUK GEL rnrn(C) viii + 89 halaman; 2007; 24 tabel; 20 gambar; 18 lampiranrnrn(D) Kata kunci: Polivinil alkohol, gel masker, gel lidah buayarnrn(E) Gel lidah buaya dapat digunakan untuk menghambat proses menua, karena mengandung mannosa-6-fosfat yang dapat berikatan dengan reseptor faktor pertumbuhan pada fibroblast sehingga pembentukan kolagen dapat meningkat, namun gel lidah buaya bersifat tidak stabil, maka dibuat sediaan untuk mengatasi ketidakstabilan tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan konsentrasi polivinil alkohol yang optimum sebagai pembentuk gel sehingga dapat dihasilkan sediaan gel masker yang stabil secara fisik. Pada penelitian ini digunakan polivinil alkohol sebagai pembentuk gel dengan konsentrasi 10%, 12%, dan 14%. Gel yang terbentuk disimpan pada suhu kamar dan suhu 40oC, tiap satu minggu dievaluasi selama 3 bulan. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa sediaan gel masker homogen, namun mengalami perubahan warna menjadi coklat. Hasil pemeriksaan secara visual menunjukkan formula I yang disimpan pada suhu 40oC mengalami sineresis pada minggu ke-11, sedangkan yang disimpan pada suhu kamar mengalami sineresis pada minggu ke-12. Formula II dan IV yang disimpan pada suhu 40oC mengalami sineresis pada minggu ke-12, sedangkan yang disimpan pada suhu kamar tidak mengalami sineresis sampai minggu ke-12. Formula III tidak mengalami sineresis sampai minggu ke-12, baik yang disimpan pada suhu kamar, maupun yang disimpan pada suhu 40oC. Viskositas sediaan gel masker pada 2 rpm adalah 5500-10500 cPs, dengan sifat alir pseudoplastis. pH keempat formula berkisar antara 6,0-4,9, dengan kecepatan pengeringan antara 15-22 menit. Hasil pengukuran perpanjangan keempat formula adalah 56,76%, yang menunjukkan gel masker ini bersifat elastis. Kekuatan terhadap tarikan sediaan gel masker adalah 0,952- 1,650 Kgf. Keempat formula sediaan gel masker memiliki kemampuan menyerap minyak. Hasil uji iritasi kulit menunjukkan keempat formula dapat menyebabkan iritasi. Dilihat dari stabilitasnya formula terbaik adalah formula III, karena tidak mengalami sineresis, dan memiliki kecepatan pengeringan yang paling cepat.rnrn(F) Daftar rujukan: 25 buah (1982-2006)rnrn(G) Drs. M.F. Arifin, M.Si., Apt.rn