ABSTRAKrnrn(A). DEWI PUSPITASARI (2003210067)rnrn(B). FORMULASI GRANUL EFERVESEN DARI AIR REBUSAN ANGKAK (RED FERMENTED RICE) YANG DIKERINGKAN SECARA PENGERINGAN SEMPROT.rnrn(C). xiv+ 86 Halaman: 2009: 30 Tabel: 38 Gambar: 17 Lampiran.rnrn(D). Kata kunci : Formulasi, Granul Efervesen, Air Rebusan Angkak (Red Fermented Rice), Pengeringan Semprot.rnrn(E). Angkak (Oryza sativa L yang difermentasi oleh Monascus sp) merupakan salah satu obat tradisional yang berguna untuk memacu peningkatan trombosit darah. Penggunaan angkak secara tradisional berupa rebusan dinilai kurang praktis dan memiliki bau, rasa yang kurang menyenangkan. Oleh sebab itu dibuat sediaan yang lebih praktis sehingga mudah dikonsumsi dan digemari oleh konsumen yaitu granul efervesen. Rebusan angkak dapat dikeringkan secara pengeringan semprot menggunakan bahan pengisi maltodekstrin.Serbuk kering yang dihasilkan berbentuk halus berwarna merah muda dengan kadar air 4,16%, sifat alir dan distribusi ukuran partikelnya tidak memenuhi syarat. Serbuk hasil pengeringan semprot dibuat menjadi granul efervesen dengan variasi PVP sebagai pengikat, yaitu 0% (formula blanko), 0,5% (formula I), 1% (formula II), dan 1,5% (formula III). Granul efervesen yang dihasilkan dievaluasi meliputi organoleptik, uji kadar air, uji sifat alir, waktu terdispersi, uji distribusi ukuran partikel dan uji hedonik. Dari hasil evaluasi ke-4 formula, formula I memiliki karakteristik paling baik dibandingkan dengan ketiga formula lainnya dengan kadar air 3,36% ± 1,11, waktu alir 5,91 g/detik ± 0,18; sudut baring 24,09º, kecepatan melarut 1’51’’. Hasil uji kualitatif senyawa aktif yaitu golongan triterpenoid (Lovastatin) pada serbuk kering dan granul efervesen seperti yang terdapat pada air rebusan angkak.Hasil uji hedonik panelis yang memilih rasa suka pada formula blanko > I > II > III.rnrn(F). Daftar rujukan : 25 buah (1971-2008)rnrn(G). Dra. Tiomas Pohan, Apt.rn