ABSTRAKrnrnrn(A). YOSUA NICHOLAS TEDJA (2002210121)rnrn(B). FORMULASI GRANUL EFERVESEN DARI PERASAN BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) YANG DIKERINGKAN SECARA PENGERINGAN SEMPROT.rnrn(C). xiii+ 89 hal, 2006, 22 tabel, 23 lampiran, 27 gambarrn(D). Kata kunci: formulasi, buah belimbing wuluh, perasan, pengeringan semprot, granul efervesen.rnrn(E). Belimbing wuluh merupakan salah satu tumbuhan obat yang dapat dimanfaatkan karena kandungan kimianya yang berguna untuk menjaga kesehatan. Belimbing wuluh secara tradisional memiliki rasa yang sangat asam dan bau yang tidak enak. Oleh sebab itu perlu dikembangkan suatu produk belimbing wuluh dalam bentuk sediaan yang lebih praktis dan menarik, sehingga lebih mudah dikonsumsi dan digemari oleh masyarakat. Telah dilakukan penelitian tentang pembuatan sediaan granul efervesen dari perasan buah belimbing wuluh. Hasil perasan buah belimbing wuluh diserbukkan secara pengeringan semprot menggunakan bahan pembantu pengeringan maltodekstrin dengan konsentrasi 45%. Serbuk hasil perasan buah belimbing wuluh memiliki bentuk fisik serbuk, tidak berbau, berwarna putih dengan kadar air 4,619%. Serbuk tersebut dibuat menjadi sediaan granul efervesen dengan variasi konsentrasi asam sitrat 8% dan 12%, lalu di granulasi dengan metode granulasi basah menggunakan PVP sebagai pengikat dengan konsentrasi 1% dan 2%. Hasil penelitian menunjukkan perasan buah belimbing wuluh dapat dikeringkan secara pengeringan semprot dengan bahan pengisi maltodekstrin dan dapat dibuat menjadi granul efervesen. Dari evaluasi ke-4 formula granul efervesen, formula IV dengan asam sitrat 12% dan PVP 2%, memiliki karakteristik yang paling baik dibanding ke-3 formula lainnya dengan kecepatan melarut 2 menit 44 detik, waktu alir 14,70 g/detik, sudut baring 27°, kadar air 2,826%, fines 1,4966% , dan paling disukai pada uji hedonik.rnrn(F). Daftar rujukan: 26 buah (1960 – 2005)rn(G). Prof. Dr. Benny Logawa, Apt.rn