ABSTRAKrn(A) SENDY DEWANTARA (2006210183)rn(B) PENAPISAN FITOKIMIA DAN UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK ETIL ASETAT BUAH PISANG KEPOK MUDA (Musa x paradisiaca L)rn(C) Ix + 49 halaman; 2014; 4 tabel; 5 gambar; 9 lampiranrn(D) Kata kunci: Aktivitas antimikroba, ekstrak etil asetat, buah pisang kepok muda, penapisan fitokimiarn(E) Pisang merupakan tanaman yang tumbuh pada ketinggian 1000 m diatas permukaan laut berbuah hanya sekali kemudian mati. Buah pisang pada umumnya dimanfaatkan sebagai makanan baik diolah atau dimakan secara langsung. Buah pisang kepok memiliki perbedaan dengan buah lainnya yaitu dalam satu tandan berisi 10-16 sisir dan dalam satu sisir berisi 20 buah pisang. Buah pisang kepok muda (Musa x paradisiaca L) secara empiris telah di gunakan sebagai antidiare, antidisentri, batuk darah dan menghaluskan kulit. Pada penelitian ini tanaman pisang muda di determinasi untuk memastikan tanaman yang didapat adalah buah pisang kepok. Kemudian buah pisang kepok muda di ekstraksi secara maserasi dengan pelarut etil asetat, lalu ekstrak dipekatkan dengan rotavapor hingga didapat ekstrak kental kemudian ekstrak di lakukan skrining fitokimia dan uji aktivitas antimikroba dengan metode difusi cakram. Berdasarkan uji fitokimia didapat bahwa ekstrak etil asetat buah pisang kepok muda memiliki senyawa metabolit sekunder : alkaloid, flavonoid, tanin dan triterpenoid yang memiliki aktivitas antimikroba. Hal ini juga di dukung dengan uji aktivitas antimikroba ekstrak etil asetat dilakukan pada konsentrasi 100, 50, 25, 12,5 dan 6,25 %. Hasil uji aktivitas antimikroba dari ekstrak etil asetat buah pisang pada konsentrasi 50 % memiliki diameter daya hambat yang setara dengan konsentrasi 1 % kloramfenikol, sedangkan aktivitas antimikroaba terhadap mikroba uji Candida albicans pada konsentrasi 25 % memiliki diameter daya hambat yang setara dengan konsentrasi 1 % ketokonazolrn(D) Daftar rujukan: 27 buah (1981-2012)rn(F) Dra. Syarmalina, M.Si.,Apt