ABSTRAKrn(A) MICHAEL (2010210176)rn(B) PENGARUH PEREBUSAN TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN rnEKSTRAK ETANOL 96% DAUN BAYAM (Amaranthus tricolor L.) rnMERAH DAN HIJAU MENGGUNAKAN METODE PEREDAMAN rnRADIKAL ABTSrn(C) xiv + 73 halaman;11 tabel; 11 gambar; 18 lampiran.rn(D) Kata kunci : Bayam merah, Bayam hijau, Amaranthus tricolor L., rnperebusan, antioksidan, ABTS.rn(E) Bayam merah dan bayam hijau merupakan sayuran yang banyak rnmengandung senyawa yang bersifat sebagai antioksidan, seperti betakaroten, rnlutein, flavonoid, dan polifenol. Proses perebusan merupakan proses yang rnpaling umum digunakan dalam pengolahan bayam. Proses perebusan rndilakukan selama 5 menit dengan air mendidih. Proses perebusan diketahui rndapat mempengaruhi aktivitas antioksidan, baik meningkatkan maupun rnmenurunkan aktivitas antioksidan bayam tersebut, sehingga perlu penelitian rnuntuk mengetahui pengaruh perebusan tersebut pada bayam merah maupun rnbayam hijau. Metode pengujian antioksidan yang digunakan ialah metode rnperedaman radikal bebas 2,2’-azino-bis(3-ethylbenzthiazoline-6-sulfonic rnacid) (ABTS) menggunakan spektrofotometer cahaya tampak. Kontrol positif rnyang digunakan ialah vitamin C (asam askorbat). Ekstraksi bayam merah dan rnbayam hijau menggunakan pelarut etanol 96%. Hasil uji aktivitas antioksidan rnditunjukkan dengan nilai ICrn50rnpada bayam merah segar dan rebus berturutturut adalah 44,49 bpj dan 40,37 bpj. Nilai ICrn50rnuntuk bayam hijau segar dan rnrebus berturut-turut adalah 47,23 bpj dan 35,23 bpj. Nilai ICrn50rnuntuk vitamin rnC adalah 0,95 bpj. Sampel yang memiliki aktivitas antioksidan yang tertinggi rnialah bayam hijau rebus. Pengujian statistik metode ANVA 2 arah rnmenunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara proses rnperebusan dan segar, antara bayam merah dan hijau.rn(F) Daftar rujukan : 31 buah.rn(G) Dra. Setyorini Sugiastuti, M.Si., Apt.rn(H) 2014