ABSTRAKrn rnrn(A) FRANSISKA SITOMPUL (2002210045)rnrn(B) PENGARUH KRIM EKSTRAK ETANOL DAUN KETEPENG (Cassia alata L.) dan HERBA SAMBILOTO (Andrographis paniculata [Burm.f.] Nees.) TERHADAP DERMATOFITOSISrnrn(C) ix + 63 halaman, 2006, 14 tabel, 7 gambar, 10 lampiranrnrn(D) Kata kunci : Dermatofitosis, Krim ekstrak etanol daun ketepeng dan herba sambilotornrn(E) Trichophyton mentagrophytes merupakan jenis fungi yang menyebabkan penyakit kulit yaitu dermatofitosis. Penyakit ini dapat menular antar sesama hewan, manusia ke hewan (antropozoonosis) maupun dari hewan ke manusia (zoonosis). Penyakit ini menginfeksi jaringan yang mengandung keratin seperti kulit, bulu, kuku dan rambut. Penelitian ini dimaksudkan untuk membuktikan efektifitas penyembuhan kelinci yang terinfeksi dermatofitosis yang diobati dengan krim ekstrak etanol daun ketepeng dan herba sambiloto. Dibuat 4 kelompok perlakuan hewan coba masing-masing terdiri dari 3 ekor. Kelompok I : krim ekstrak etanol daun ketepeng 4%, kelompok II : krim ekstrak etanol herba sambiloto 4%, kelompok III : krim ketokonazole 2%(kontrol positif), kelompok IV : tanpa pengobatan (kontrol negatif). Kelinci terlebih dahulu dibuat luka dan diinfeksi dengan Trichophyton mentagrophytes. Setelah terinfeksi, dilakukan pengobatan dengan diberikan krim secara topikal. Hasil penelitian penyembuhan luka (tidak terdapat kerak dan keropeng) kelinci menunjukkan hasil yang hampir mirip dengan kontrol positif (krim ketokonazole). Bahkan efek samping yang muncul pada kontrol positif berupa bintik kerak putih tidak ditemukan pada kelompok I dan II. Dari hasil penelitian juga didapat krim ekstrak etanol daun ketepeng dan herba sambiloto memiliki efek anti fungi yang optimal pada hasil pemeriksaan natif dan kultural yang dilakukan. rnrn(F) Daftar Acuan : 29 buah (1971 -2005)rnrn(G) Drh. Darmono, M.Sc., dan Drh. Djaenudin Gholib rnrn