ABSTRAKrnrnrn(A) MAITI MARISKA (2001210196)rnrn(B) PENGARUH LARUTAN MALTODEKSTRIN TERHADAP DISOLUSI SERBUK RIFAMPISIN HASIL PENGERINGAN SEMPROTrnrn(C) xi + 74 halaman; 2006; 35 tabel; 26 gambar; 8 lampiran.rnrn(D) Kata kunci : rifampisin, disolusi, maltodekstrin, pengering semprotrnrn(E) Penderita tuberkulosis menular di Indonesia meningkat setiap tahunnya. Upaya penyembuhan dapat dilakukan dengan pemberian suatu antibiotika seperti rifampisin. Rifampisin bersifat sangat sukar larut dalam air. Senyawa-senyawa yang relatif tidak larut seringkali menunjukkan disolusi dan absorpsi yang tidak sempurna.Salah satu cara yang digunakan untuk meningkatkan disolusi rifampisin adalah dengan penambahan bahan pembantu yang memiliki kelarutan yang baik dalam air. Bahan pembantu yang digunakan adalah maltodekstrin dengan konsentrasi 30%-45%. Penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan konsentrasi maltodekstrin yang optimal dalam meningkatkan disolusi rifampisin. Rifampisin didispersikan dalam berbagai konsentrasi larutan maltodekstrin kemudian dikeringkan dengan metode pengering semprot. Serbuk kering hasil pengeringan semprot kemudian dilakukan evaluasi karakteristik dan uji disolusi. Hasil uji disolusi dalam media asam klorida 0,1 N pada menit ke-45 adalah 101,12% untuk formula V, 88,81% untuk formula IV, 84,82% untuk formula III, 78,51% untuk formula II dan 95,09% untuk formula I. Hasil uji disolusi dalam media air pada menit ke-45 yaitu 49,89% untuk formula V, 44,68% untuk formula IV, 42,32% untuk formula III, 39,03% untuk formula II dan 13,69% untuk formula I. Hasil uji disolusi dianalisis dengan metode anva satu arah dan uji t-Test. Hasil penelitian menujukkan terdapat perbedaan bermakna (α = 5%) antara formula 1 sampai dengan formula V. Formula V dengan konsentrasi maltodekstrin 45% merupakan konsentrasi optimal yang dapat meningkatkan disolusi rifampisin dalam media disolusi air.rnrn(F) Daftar rujukan : 22 buku (1970-2005)rnrn(G) Dra. Siti Sofiah, M.Si., Apt.rn