Detail Cantuman
Karya Ilmiah Mahasiswa
Pengaruh Larutan Terhadap Disolusi Serbuk Ketokonazol Hasil Pengeringan Semprot
ABSTRAK rnrn(A) RUDY SANTOSO (2001210175) rnrn(B) PENGARUH LARUTAN MALTODEKSTRIN TERHADAP DISOLUSI SERBUK KETOKONAZOL HASIL PENGERINGAN SEMPROT. rnrn(C) Xi + 66 halaman; 2006; 27 tabel; 12 gambar; 15 lampiran.rnrn(D) Kata kunci : larutan maltodekstrin, disolusi, ketokonazol, pengeringan semprot. rnrn(E) Ketokonazol memiliki sifat kelarutan tidak larut dalam air sehingga proses disolusinya berjalan lambat dan menyebabkan proses absorpsinya berjalan lambat. Dalam banyak hal laju disolusi atau waktu yang diperlukan obat untuk melarut dalam cairan pada tempat absorpsi, merupakan tahap yang menentukan laju dalam proses absorpsi. Pada penelitian ini, cara yang digunakan untuk meningkatkan kelarutan ketokonazol adalah dengan meningkatkan konsentrasi jenuh yaitu dengan penambahan bahan pembantu yang memperbaiki kelarutan ketokonazol. Bahan pembantu yang digunakan adalah maltodekstrin dengan konsentrasi 0%, 35%, 40%, 45%, dan 50%. Ketokonazol didispersikan kedalam berbagai konsentrasi larutan maltodekstrin kemudian dikeringkan dengan metode pengeringan semprot. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan disolusi ketokonazol menggunakan bahan pembantu maltodekstrin. Serbuk kering hasil pengeringan semprot diidentifikasi dengan menggunakan uji spektrum infra-merah. Setelah itu diuji kadar air, sifat alir, distribusi ukuran partikel, penetapan kadar dan disolusi. Hasil pengamatan menunjukkan ketokonazol yang didispersikan dalam larutan maltodekstrin dapat dibuat menjadi serbuk dengan metode pengeringan semprot. Hasil identifikasi spektrum infra-merah : ketokonazol yang dikeringkan dengan metode pengeringan semprot tidak mengalami interaksi fisik. Hasil uji kadar air : 0,86% - 5,60%, hasil uji sifat alir : sifat alir buruk, hasil uji distribusi ukuran : rentang ukuran partikel 2,5µm – 25,0µm. Hasil penetapan kadar : 77,01% - 100,74%. Hasil uji statistik dengan menggunakan metode ANVA terhadap disolusi : ada perbedaan bermakna antara disolusi serbuk hasil pengeringan formula I, II, III, IV, dan V. Semakin tinggi konsentrasi bahan pembantu maltodekstrin, semakin tinggi disolusi dari serbuk hasil pengeringan semprot. rnrn(F) Daftar Rujukan : 16 buah (1979-2003) rnrn(G) Dra. Siti Sofiah, MSi., Apt. rn
Ketersediaan
TF 466 | TF 466 | Perpustakaan Fakultas Farmasi | T E R S E D I A |
Informasi Detil
Judul Seri |
-
|
---|---|
No. Panggil |
TF 466
|
Penerbit | FFUP: Jakarta., 2006 |
Deskripsi Fisik |
-
|
Bahasa | |
ISBN/ISSN/NPM |
-
|
Klasifikasi |
NONE
|
Tipe Isi |
-
|
Tipe Media |
-
|
---|---|
Tipe Pembawa |
-
|
Edisi |
-
|
Subyek |
-
|
Info Detil Spesifik |
-
|
Pernyataan Tanggungjawab |
-
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain