No image available for this title

Karya Ilmiah Mahasiswa

Pengaruh Pemberian Ekstrak Buah Buncis Terhadap Penurunan Glukosa Darah Mencit Dan Gambaran Histopatologi Sel β Pankreas Yang Diinduksi Oleh Aloksan Tetrahidrat



ABSTRAKrnrn(A) MAS’UD (2000210178)rnrn(B) PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUAH BUNCIS (Phaseolus vulgaris Linn) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT DAN GAMBARAN HISTOPATOLOGI SEL  PANKREAS YANG DIINDUKSI OLEH ALOKSAN TETRAHIDRATrnrn(C) ix + 59 halaman, 2008, 14 tabel, 20 gambar, 16 lampiran. rnrn(D) Kata kunci: Buah Buncis (Phaseolus vulgaris Linn.), Kadar Glukosa Darah, Gambaran Histopatologi Sel  Pankreas, Aloksan Tetrahidrat.rnrn(E) Buah buncis menurut pengobatan tradisional dapat bermanfaat menurunkan kadar glukosa darah. Untuk mengetahui manfaat buah buncis dilakukan penelitian ekstrak etanol buah buncis terhadap penurunan kadar glukosa darah dan gambaran histopatologi pankreas pada mencit yang diinduksi aloksan tetrahidrat. Dibuat 6 kelompok mencit, terdiri dari 4 ekor mencit. Kelompok I adalah kontrol normal, kelompok II adalah kontrol negatif, kelompok III kontrol positif glibenklamid dengan dosis 0,026 mg/ 20 g BB mencit,kelompok IV ekstrak etanol buah buncis dosis rendah yaitu 650 mg/20 g BB mencit, kelompok V dosis menengah yaitu 1300 mg/20 g BB mencit, kelompok VI dosis tinggi yaitu 2600 mg/20 g BB mencit. Semua sediaan uji (ekstrak buah buncis dan glibenklamid) diberikan secara oral. Mencit dibuat hiperglikemia dengan diinduksi aloksan tetrahidrat 250 mg/kg BB secara intraperitoneal. Keadaan hiperglikemia terjadi 48 jam setelah diinduksi dengan aloksan tetrahidrat. Pemberian sediaan uji dilakukan setiap hari selama 16 hari. Pengamatan glukosa darah dilakukan pada hari ke-0, 5, 9 dan 16, data yang diperoleh dianalisis dengan uji statistik parametrik analisis varian satu arah (ANOVA) dan dilanjutkan dengan uji BNT (Beda Nyata Terkecil),serta uji statistik non parametrik Kruskal Wallis dan dilanjutkan dengan uji Mann Whitney. Dari hasil penelitian didapat persentase penurunan kadar glukosa darah untuk ekstrak buah buncis dosis rendah (42,83%), ekstrak buah buncis dosis menengah ( 47,87%), ekstrak buah buncis dosis tinggi (50,22%), dan glibenklamid (51,65%). Hasil histopatologi pada diameter pulau langerhans dari glibenklamid lebih baik dari dosis tinggi (2600 mg/20 g BB) sedangkan jumlah sel β dosis tinggi lebih baik dari glibenklamid. Kesimpulan yang diperoleh dari percobaan adalah pemberian ekstrak buah buncis dosis rendah, menengah, dan tinggi dapat menurunkan kadar glukosa darah mencit yang mengalami hiperglikemia akibat diinduksi dengan aloksan tetrahidrat dan dapat memperbaiki kerusakan sel  Pankreas.rnrn(F) Daftar Rujukan : 30 buah (1987-2007).rnrn(G) Dra. Lestari Rahayu, M.S., Apt.rn


Ketersediaan

FM 1027FM 1027Perpustakaan Fakultas FarmasiT E R S E D I A

Informasi Detil

Judul Seri
-
No. Panggil
FM 1027
Penerbit FFUP: Jakarta.,
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN/NPM
-
Klasifikasi
NONE
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain



Pencarian Spesifik


Judul:
Pengarang:
Penerbit:
Koleksi:
Lokasi:

Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnyaXML DetailCite this