ABSTRAKrn(A) YUSRITArn(B) PENGARUH TWEEN 80 TERHADAP UKURAN PARTIKEL MIKROKAPSUL ASETOSAL DENGAN METODE PENGUAPAN PELARUTrn(C) xvii + 91 halaman; 22 tabel; 9 gambar; 20 lampiranrn(D) Kata kunci : Asetosal, mikrokapsul, penguapan pelarut, Tween 80, ukuran partikelrn(E) Asetosal dosis kecil sebagai antiplatelet memiliki efek samping mengiritasi lambung sehingga umumnya dibuat dalam suatu model pelepasan ditunda, salah satu teknologi yang dapat digunakan adalah dengan membentuk suatu mikrokapsul. Mikrokapsul dapat dihasilkan dengan menggunakan metode penguapan pelarut. Ukuran partikel mikrokapsul pada metode ini dapat dipengaruhi oleh beberapa hal, misalnya konsentrasi surfaktan yang digunakan. Dalam penelitian ini digunakan variasi konsentrasi Tween 80 sebagai surfaktan, yaitu sebesar 0%; 1%; 2,5%; 5%; 7,5%; dan 10% terhadap parafin cair untuk mengetahui pengaruh Tween 80 terhadap ukuran partikel dari mikrokapsul yang dihasilkan. Mikrokapsul tersebut dibuat dengan menggunakan etil selulosa sebagai polimer penyalut yang dilarutkan dalam aseton, kemudian asetosal akan didispersikan ke dalamnya dan lalu diemulsifikasikan bersama parafin cair yang telah mengandung Tween 80 dengan konsentrasi tertentu. Mikrokapsul yang dihasilkan dilakukan evaluasi organoleptik, rendemen proses, distribusi ukuran partikel, persentase asetosal dalam mikrokapsul, dan profil disolusi. Mikrokapsul yang dihasilkan pada formula I sampai III berwarna putih dan berbentuk sferis, namun pada formula IV sampai VI berwarna kekuningan. Rendemen proses terbaik ada pada formula II, yaitu 99,97%. Ukuran partikel rata-rata dari formula I sampai formula VI berturut-turut adalah 342,99 μm, 308,59 μm, 292,53 μm, 372,00 μm, 387,92 μm, dan 635,68 μm. Persentase asetosal tertinggi ada pada formula II, yaitu 43,65%. Profil disolusi pada semua formula menunjukkan bahwa mikrokapsul yang dihasilkan tidak berhasil menahan pelepasan asetosal di dalam suasana asam.rn(F) Daftar rujukan : 28 buah (1979-2013)rn(G) Faizatun, S.Si, M.Si, Aptrn(H) 2013