ABSTRAKrnrnrnrn(A) ANDI (2005210015)rnrn(B) UJI AKTIVITAS SITOTOKSIK EKSTRAK ETANOL BUAH MENGKUDU (Morinda citrifolia L.) DAN KOMBINASINYA DENGAN DOKSORUBISIN TERHADAP SEL MDBK DAN SEL MCF-7rnrn(C) x + 56 Halaman; 2009; 12 Gambar; 15 Tabel; 11 Lampiran. rnrn(D) Kata kunci : uji sitotoksisitas, Morinda citrifolia, doksorubisin, sel MDBK, sel MCF-7, MTTrn rn(E) Salah satu usaha yang diharapkan dapat meningkatkan efikasi sekaligus menurunkan toksisitas obat adalah dengan terapi kombinasi obat-obat sitotoksik dengan bahan alam yang juga memiliki efek sitotoksik. Buah mengkudu dilaporkan memiliki efek sitotoksik pada beberapa galur sel kanker. Namun belum banyak diketahui mengenai interaksi yang terjadi dalam pemakaian bersama dengan obat antikanker. Oleh karena itu, dilakukan penelitian efek sitotoksik ekstrak etanol buah mengkudu (EBM) dan doksorubisin (Dox), baik secara tunggal ataupun kombinasi, terhadap galur sel MCF-7 (human brest adenocarcinoma cell line) dan MDBK (Madin-Darby bovine kidney). Uji sitotoksik dilakukan dengan metode MTT. Hasil pengamatan secara in vitro menunjukkan IC50 EBM perlakuan tunggal 287,48 µg/mL untuk sel MDBK dan 1766,04 µg/mL untuk MCF-7, IC50 Dox perlakuan tunggal 446,17 nM untuk sel MDBK dan 48,97 nM untuk MCF-7. Berdasarkan hasil penelitian pendahuluan tersebut, efek sinergis, aditif, atau antagonis terhadap penghambatan pertumbuhan sel diteliti lebih lanjut dengan beberapa kombinasi EBM dan Dox. Kombinasi EBM dan Dox menunjukkan efek sinergis pada sel MCF-7 (CI=0,4524), namun bersifat antagonis kuat terhadap sel MDBK (CI=4,7768). Berdasar hasil tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol buah mengkudu cenderung lebih aman untuk sel MDBK dan poten terhadap MCF-7 bila digunakan dalam kombinasi. rnrn(F) Daftar Rujukan : 34 buah (1984-2009) rnrn(G) drh. Didik Tulus Subekti, M.S. ; Judhi Rachmat, Ph.D ; drg Ferry Sandra, Ph.Drnrn