ABSTRAKrn(A) SITI AMINAH (2008210245)rn(B) UJI BIOAKTIVITAS FRAKSI EKSTRAK BIJI MAHKOTA DEWA ( Phaleria macrocarpa [ Scheff.] Boerl ) BERDASARKAN TOKSISITAS DENGAN METODE BSLTrn(C) vi + 56 halaman; 5 tabel ;23 gambar ; 10 lampiran.rn(D) Kata kunci: Phaleria macrocarpa, biji, uji toksisitas BSLTrn(E) Indonesia memiliki kekayaan alam yang berlimpah berupa keanekaragam tanaman yang dapat digunakan untuk tujuan pengobatan salah satunya adalah tanaman mahkota dewa. Namun bagian tanaman yang biasa digunakan sebagai obat adalah buah, kulit buah dan daun sedangkan biji mahkota dewa dianggap beracun. Oleh karena itu telah dilakukan penelitian terhadap toksisitas biji mahakota dewa dengan menggunakan metode BSLT (Brine Shrimp Lethality Test) ekstrak metanol biji mahkota dewa yang dipartisi dengan menggunakan pelarut n-heksan, diklormetan, etilasetat, dan n-butanol. Masing-masing ekstrak termasuk ekstrak air (residu) diuapkan dengan menggunakan rotapavor sampai di peroleh ekstrak kental. Kemudian ekstrak dari masing-masing fraksi termasuk fraksi metanol dilakukan pengujian dengan menggunakan metode BSLT dan dilihat fraksi yang memiliki toksisitas paling tinggi. Hasil penelitian diketahui penetapan parameter farmakognosi terhadap biji mahkota dewa diperoleh kadar air sebesar 5,77%, abu total 2,15 %, abu tidak larut asam 0,04 %, abu larut air 0,056 %, sari larut air 5,66 %, sari larut etanol 9,69 % dan susut penegeringan 4,85 %. Dan dari uji BSLT diketahui bahwa fraksi yang memilki nilai toksisitas tertinggi adalah fraksi n-heksan dengan nilai LC50 sebesar 3,619 x10-3 bpj. Fraksi n-heksan tersebut dilakukan proses penapisan fitokimia untuk mengetahui golongan senyawa yang terdapat didalamnya dari hasil penelitian didapatkan senyawa golongan kumarin, triterpenoid dan saponin.rn(F) Daftar Rujukan: 23 buah (1982- 2012 ).rn(G) Dr. rer.nat. James M. Sinambela, Apt.rn(H) 2012