ABSTRAKrnrnrn(A) INDRATNA BUDIAWAN (2005210090)rnrn(B) UJI EFEK ANTIPLASMODIUM RAMUAN BUAH SIRIH (Piper betle L.), DAUN MIYANA (Plectranthus scutellarioides (L.) R. Br.), MADU DAN KUNING TELUR TERHADAP MENCIT YANG DIINFEKSI Plasmodium berghei rnrn(C) ix+51 Halaman; 2009; 6 Tabel; 15 Gambar; 10 Lampiranrnrn(D) Kata kunci : Antiplasmodium; Ramuan buah sirih, daun miyana, madu dan kuning telur; P.bergheirnrn(E) Malaria adalah penyakit infeksi yang penyebarannya di dunia sangat luas. Di Indonesia, malaria hampir tersebar di seluruh pulau dengan derajat endemisitas yang berbeda. Angka kesakitan malaria yang terbesar terdapat di propinsi-propinsi Indonesia bagian timur. Adanya kasus resistensi P.falciparum terhadap obat antimalaria mendorong upaya pencarian obat antimalaria baru. Salah satu diantaranya adalah ramuan buah sirih, daun miyana, madu dan kuning telur yang sudah digunakan oleh masyarakat di Sulawesi Utara. Oleh karena Kupang juga merupakan daerah endemis malaria yang tinggi, maka pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui khasiat serta keadaan fisik (berat badan, temperatur dan sikap tubuh) dan daya tahan hidup (survival) mencit setelah pemberian ramuan dari Kupang. Hewan coba yang digunakan adalah mencit galur swiss derived sebanyak 5 kelompok yaitu kontrol negatif yang hanya diberikan akuades, kelompok perlakuan yang diberikan ramuan buah sirih, daun miyana, madu dan kuning telur dosis 0,25 ml/ekor, 0,5 ml/ekor, 1,0 ml/ekor dan kontrol positif yang diberikan klorokuin. Tiap kelompok terdiri dari 9 ekor. Parasit yang digunakan adalah P.berghei galur ANKA yang sudah diadaptasi di laboratorium. Dari hasil penelitian memperlihatkan bahwa ramuan buah sirih, daun miyana, madu dan kuning telur dosis 0,5 ml/ekor sekali sehari selama 7 hari dapat membunuh P.berghei. rnrn(F) Daftar Rujukan : 43 buah (1964-2009)rnrn(G) Drh. Hasbullah, M.Sc.,Ph.D. ; Drh. Rita Marleta Dewi, M.Kes.rnrn