ABSTRAKrn(A) Astri Yuliastri Permanarn(B) UJI HEPATOPROTEKTOR LARUTAN KOSOLVEN EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS DENGAN PARAMETER AST, ALT, DAN HISTOPATOLOGI HATI TIKUS.rn(C) xii + 46 halaman, 2015; tabel 6; lampiran 19rn(D) Kata Kunci : Garcinia mangostana L, AST, ALT, Histopatologi hati, Hepatoprotektorrn(E) Garcinia mangostana L. mengandung senyawa aktif -mangostin yang memiliki potensi sebagai hepatoprotektor. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek hepatoprotektif -mangostin dari Garcinia mangostana L dalam bentuk sediaan larutan kosolven dan suspensi ekstrak. Efek hepatoprotektor dinilai menggunakan parameter AST, ALT dan histopatologi hati. 30 ekor tikus dibagi ke dalam 6 kelompok: kelompok normal (I), negatif (II), positif (III); larutan kosolven (IV), ekstrak (V) dan ekstrak komersil (ekstrak®) (VI) dengan dosis 33,1 mg/kg BB -mangostin. Tikus diberi sediaan selama 14 hari lalu diinduksi dengan CCl4. Kadar AST dan ALT dianalisis dengan menggunakan metode kinetic UV sementara histopatologi dianalisis secara visual dengan pemberian skoring pada kerusakan degenerasi lemak, nekrosis dan infiltrasi limfosit. Kadar AST serum masing-masing adalah 147.80; 207.08; 111.98; 134.54; 128.10 dan 138.84 UI/L sedangkan kadar ALT serum adalah 58.72; 79.18; 28.02; 37.1; 46.34 dan 34.5 UI/L untuk kelompok I, II, III, IV, V dan VI. Terdapat pebedaan bermakna antara kelompok III dengan kelompok IV dan V (p>0,05) untuk kadar ALT yang berarti kemampuan untuk menghambat peningkatan kadar ALT larutan kosolven lebih tinggi dibandingkan dengan kedua kelompok ekstrak. Histopatologi hati terdapat perbedaan bermakna pada degenerasi lemak antara kelompok V dengan kelompok III dan IV (P>0,05). Terdapat perbedaan bermakna pada kelompok V dibandingkan dengan kelompok III dan VI pada rata-rata infiltrasi limfosit.rn(F) Daftar Rujukan : 24 buah (1983-2014)rn(G) Dr. Ros Sumarny, MS, Apt ; Dr.drh Sutiastuti Wahyuwardani,MSirn(H) 2015rnvi