Perairan Indonesia kaya akan sumber daya hayati laut, salah satunya adalah rumput laut. Rumput laut mengandung berbagai komponen yang dapat dimanfaatkan bagi kehidupan manusia. Rumput laut mempunyai berbagai jenis senyawa polisakarida diantaranya alginat, agar-agar, dan karaginan. Rumput laut hijau dikenal dengan nama alga hijau dari divisi Chlorophyceae umumnya berwarna hijau dengan bentuk talus berupa lembaran, batangan atau bulatan yang bersifat lunak, keras atau siphonous, terdiri dari uniselular atau multiselular. Salah satu jenis rumput laut hijau di Indonesia adalah Halimeda. Bentuk alga hijau ini sangat kaku dengan thallus yang menyerupai bentuk kipas kecil-kecil dengan warna hijau terang sampai hijau tua. Alga hijau ini hidup di bawah air, pantai berbatu dan terumbu karang. Senyawa bioaktif dari rumput laut hijau seperti fenol memiliki kemampuan untuk menetralkan radikal bebas pada tubuh manusia. Oleh karena itu, rumput laut dapat dijadikan sebagai salah satu sumber antioksidan. Antioksidant adalah zat yang dapat menunda, memperlambat, dan mencegah terjadinya proses oksidasi dengan cara menetralkan radikal bebas. Radikal bebas merupakan molekul yang kehilangan salah satu elektron dan sangat reaktif. Molekul ini berusaha mencari elektron lain dari berbagai sumber termasuk molekul biologis untuk menjadi stabil. Review ini akan memberikan uraian tentang beberapa aktivitas antioksidan rumput laut hijau yang ada di perairan Indonesia dengan metode DPPH (2,2-difenil-1-pikrihidrazil)