Pada penelitian ini membahas tentang simpang Jambu Dua pada ruas Jalan Raya Padjajaran
– Jl. Cibuluh – Jl. K.S Tubun – Jl. Achmad Adnawijaya yang sering mengalami kemacetan
akibat dari volume kendaraan yang besar dan luas jalan yang kurang memadai. Sejatinya
persimpangan merupakan bagian yang penting dari jalan raya karena sebagian besar dari
efisiensi, waktu perjalanan, kecepatan, biaya operasi, kapasitas lalu lintas, keamanan dan
kenyamanan akan sangat bergantung pada perencanaan persimpangan yang ada, pada
dasarnya persimpangan terbagi menjadi dua jenis, salah satunya adalah simpang bersinyal.
Simpang bersinyal adalah simpang yang memiliki sinyal lalu lintas, jadi pemakai jalan hanya
boleh lewat pada saat sinyal lalu lintas menunjukan warna hijau pada lengan simpang nya.
Simpang bersinyal ini digunakan untuk menghindari kemacetan simpang akibat adanya
konflik lalu lintas, sehingga terjamin bahwa suatu kapasitas tertentu dapat dipertahankan,
bahkan selama kondisi lalu lintas jam puncak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui nilai kinerja dari simpang Jambu Dua Kota Bogor. Pada penelitian ini dilakukan
analisis dan perhitungan menggunakan acuan PKJI analisis kinerja simpang APILL atau
simpang bersinyal. Penilaian kinerja dinilai berdasarkan arus lalu lintas, geometri jalan, dan
evaluasi kapasitas simpang. Dari penelitian ini didapat nilai kinerja simpang Jambu Dua rata
– rata bernilai E, yang berarti sudah tidak berkerja dengan maksimal. Maka dari itu dibuat
solusi peningkatan kinerja dengan analisis simulasi pelebaran ruas jalan sebesar 1 meter pada
setiap ruas di simpang tersebut. Hal ini memberikan hasil yang baik, diindikasi dengan nilai
kinerja simpang setelah diterapkan simulasi solusi yang meningkat menjadi rata – rata C dan
D. Dari hal tersebut maka penelitian ini memberikan saran untuk peningkatan kinerja
simpang dengan membuat pelebaran ruas jalan.